Mind Map Learning
“Penglihatan mengalahkan semua indera lainnya. Kita belajar dan mengingat paling baik melalui gambar, bukan melalui kata-kata tertulis atau lisan.” —John Medina. (Brain Rules, John Medina, hal. 197)
Mayoritas orang memiliki gaya belajar yang dominan dan gaya belajar sekunder. Studi menunjukkan bahwa 65% populasi adalah pembelajar visual, 30% adalah pembelajar audial dan hanya 5% yang taktis – pembelajar kinestetik. (Visual, Audial, Kinesthetic Perception Type, Erasmus+ of The European Commission, hal.13)
Gambaran disertai Mind Map adalah cara terbaik untuk membuat pikiran menjadi terlihat. Alasan mengapa para jenius kreatif hebat ini menggunakan bahasa gambar yang kuat untuk mengatur, mengembangkan, dan mengingat pikiran mereka adalah karena otak memiliki bakat alami untuk pengenalan visual – sebenarnya, praktis sempurna. Inilah sebabnya mengapa Anda jauh lebih mungkin mengingat informasi ketika Anda menggunakan gambar untuk mewakilinya. (The Ultimate Book of Mind Maps. Tony Buzan, hal. 21), kerena, “Otak manusia tidak berpikir di dalam baris perintah, menu dan daftar; namun ia berpikir secara organik.” (Mind Map Mastery, Tony Buzan, hal. 33)
Kemudian, Albert Mehrabian dari UCLA melakukan serangkaian studi tentang komunikasi yang efektif setelah itu menyimpulkan bahwa ada tiga komponen yang paling berpengaruh dari setiap pesan yang diucapkan: kata-kata, nada suara, dan bahasa tubuh pembicara. Suatu kata-kata hanya dihitung 7 persen dari pesan yang disampaikan, 38 persen pesan terkandung dalam nada suara pembicara dan penekanan pada berbagai kata. Kemudian dia menemukan bahwa sepenuhnya 55 persen pesan yang berkesan terkandung dalam bahasa tubuh pembicara. Ini karena ada 22 kali lebih banyak saraf dari mata ke otak daripada dari telinga ke otak. Untuk alasan ini, penampilan visual sangat berpengaruh kuat. Speak to Win. Brian Tracy, hal.11.
Catatan:
Peta Pikiran (Mind Map) adalah ‘alternatif seluruh otak untuk pemikiran linier. [Itu] menjangkau ke segala arah dan menangkap pikiran dari sudut manapun. Ini adalah metode brainstorming terorganisir untuk mengetahui apa yang Anda ketahui dengan menulis tema sentral dan kemudian menggambarkan pemikiran dan asosiasi sebagai tanaman merambat yang tumbuh ke segala arah dari tema sentral. (Cracking Creativity, Michael Michalko, hal. 61)